Zeven Provincien |
![]() |
Himpunan Mahasiswa Islam |
Waahh ternyata di tanggal 5 Februari ini ada dua hari besar yang diperingati di Indonesia. Yang pertama adalah Hari Ulang Tahun Mahasiswa Himpunan Islam dan yang kedua adalah Hari Peristiwa Kapal Tujuh (Zeven Provicien).
Waw menarik juga disimak mengapa Peristiwa Kapal Tujuh harus diperingati. Kalau hari ULTAH Mahasiswa Himpunan Islam sih kita dah tahu yang diperingati adalah hari kelahirannya... Penasaran dengan Peristiwa Kapal Tujuh? Let's go to TKP
5 Februari memperingati 2 peristiwa, yaitu ULTAH Mahasiswa Islam dan Peristiwa Kapal Tujuh. Berikut penjelasannya :

Pemberontakan yang terjadi di atas kapal angkatan laut Zeven Provinciƫn milik Belanda di lepas pantai Sumatra pada tanggal 5 Februari1933. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah keputusan untuk menurunkan gaji pegawai pemerintah Hindia Belanda sebesar 17% yang diumumkan pada tanggal 1 Januari 1933. Penurunan gaji pegawai tersebut merupakan upaya pemerintah Hindia Belanda untuk mengurangi defisit anggaran belanja akibat depresi ekonomi yang melanda dunia pada saat itu. Namun keputusan tersebut mendapat tantangan hebat dari semua pihak, baik pegawai berkebangsaan Eropa, Indonesia maupun Eurasia yang ada di pemerintahan Hindia Belanda. Pemberontakan di atas kapal Zeven Provincien tersebut di atasi dengan cara pemboman kapal tersebut oleh pesawat udara angkatan laut Belanda.
Dampak dari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi tersebut :
- Gubernur Jenderal De Jonge mendapat serangan atas kebijaksanaannya tersebut dari segala fihak, termasuk dari kelompok orang Eropa yang ada di Hindia Belanda
- Kaum Nasionalis menjadi kambing hitam terhadap terjadinya peristiwa pemberontakan tersebut, menyebabkan pemerintah Hindia Belanda lebih ketat lagi mengawasi kegiatan kaum nasionalis tersebut
- Campur tangan pemerintah terhadap semua partai politik yang ada di Hindia Belanda semakin dalam
- Sejumlah media massa saat itu terkena getahnya juga, di breidel dan pimpinan redaksinya ditaha
Untuk Mengetahui sejarah dari Peristiwa Kapal 7 ====> http://osissman1semarapura.blogspot.com/2012/02/mengenang-peristiwa-kapal-tujuh-zeven.html#more

Himpunan Mahasiswa Islam (disingkat HMI) adalah sebuah organisasi yang didirikan diYogyakarta pada tanggal 5 Februari 1947, atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta.
Himpunan Mahasiswa Islam di prakarsai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa tingkat I (semester I) Sekolah Tinggi Islam (sekarangUniversitas Islam Indonesia (UII)). Ia mengadakan pembicaraan dengan teman-temannya mengenai gagasan membentuk organisasi mahasiswa bernafaskan Islam dan setelah mendapatkan cukup dukungan, pada bulan November 1946, ia mengundang para mahasiswaIslam yang berada di Yogyakarta baik di Sekolah Tinggi Islam, Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada dan Sekolah Teknik Tinggi, untuk menghadiri rapat, guna membicarakan maksud tersebut. Rapat-rapat ini dihadiri kurang lebih 30 orang mahasiswa yang di antaranya adalah anggota Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia. Rapat-rapat yang digelar tidak menghasilkan kesepakatan. Namun Lafran Pane mengambil jalan keluar dengan mengadakan rapat tanda undangan, yaitu dengan mengadakan pertemuan mendadak yang mempergunakan jam kuliah Tafsir oleh Husein Yahya. Pada tanggal 5 Februari 1947 (bertepatan dengan 14 Rabiulawal 1366 H), di salah satu ruangan kuliah Sekolah Tinggi Islam di Jalan Setyodiningratan 30 (sekarang Jalan Senopati) Yogyakarta, masuklah Lafran Pane yang langsung berdiri di depan kelas dan memimpin rapat yang dalam prakatanya mengatakan : "Hari ini adalah rapat pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena semua persiapan yang diperlukan sudah beres".
Kemudian ia meminta agar Husein Yahya memberikan sambutan, namun beliau menolak dikarenakan kurang memahami apa yang akmbjdhskljahan disampaikan sehubungan dengan tujuan rapat tersebut.
Pernyataan yang dilontarkan oleh Lafran Pane dalam rapat tersebut adalah :
- Rapat ini merupakan rapat pembentukan organisasi Mahasiswa Islam yang anggaran dasarnya telah dipersiapkan.
- Rapat ini bukan lagi mempersoalkan perlu atau tidaknya ataupun setuju atau menolaknya untuk mendirikan organisasi Mahasiswa Islam.
- Diantara rekan-rekan boleh menyatakan setuju dan boleh tidak. Meskipun demikian apapun bentuk penolakan tersebut, tidak menggentarkan untuk tetap berdirinya organisasi Mahasiswa Islam ketika itu, dikarenakan persiapan yang sudah matang.
Setelah dicerca berbagai pertanyaan dan penjelasan, rapat pada hari itu dapat berjalan dengan lancar dan semua peserta rapat menyatakan sepakat dan berketetapan hati untuk mengambil keputusan :
- Hari Rabu Pon 1878, 15 Rabiulawal 1366 H, tanggal 5 Februari 1947, menetapkan berdirinya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI yang bertujuan :
- Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia
- Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam
- Mengesahkan anggaran dasar Himpunan Mahasiswa Islam. Adapun Anggaran Rumah Tangga akan dibuat kemudian.
- Membentuk Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam.
Adapun peserta rapat yang berhadir adalah Lafran Pane, Karnoto Zarkasyi, Dahlan Husein, Maisaroh Hilal (cucu pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan), Suwali, Yusdi Ghozali; tokoh utama pendiri Pelajar Islam Indonesia (PII), Mansyur, Siti Zainah (istri Dahlan Husein),Muhammad Anwar, Hasan Basri, Zulkarnaen, Tayeb Razak, Toha Mashudi dan Bidron Hadi.
Selain itu keputusan rapat tersebut memutuskan kepengurusan Himpunan Mahasiswa Islam sebagai berikut :
Ketua | Lafran Pane |
Wakil Ketua | Asmin Nasution |
Penulis I | Anton Timoer Djailani, salah satu pendiri Pelajar Islam Indonesia (PII) |
Penulis II | Karnoto Zarkasyi |
Bendahara I | Dahlan Husein |
Bendahara II | Maisaroh Hilal |
Anggota | Suwali Yusdi Gozali, pendiri Pelajar Islam Indonesia (PII) Mansyur |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar